Timnas
Futsal Indonesia harus mengakui kehebatan Iran setelah takluk 1-5 dalam laga
perdana Grup B AFC Futsal Championship 2014 di Ton Duc Thang University
Stadium, Ho Chi Minh City, Vietnam, Rabu (30/4).
Kendati
menang telak, pada pertemuan kali ini, pemain Iran tidak terlalu mudah dalam
menaklukkan Indonesia. Skuad asuhan Jesus Candelas sempat dibuat frustasi oleh
Yos Adi Wicaksono dkk di awal pertandingan. Indonesia tampil percaya diri dan
mampu mempersempit ruang gerak juara 10 kali Piala Asia Futsal ini.
Hossein
Tayebi mencetak gol pertama Iran pada menit ke-8 babak pertama. Ketinggalan
satu gol, tidak membuat Indonesia langsung down. Kendati tekanan terus
dilakukan Tayebi dkk, Indonesia pun kerap kali melakukan respon balasan yang
cepat, seperti dilakukan Bambang Bayu, beberapa menit pasca gol pertama Iran
tadi. Namun,
menurunnya konsentrasi para pemain Indonesia di akhir babak pertama, membuar
Iran mencetak 3 gol beruntun dalam 3 menit terakhir. Farhad Tavakoli dua kali membobol
gawang Yos Adi di menit 17, dan babak pertama ditutup oleh gol Asghar pada
menit ke-18.
Babak
kedua dimulai, para pemain Indonesia kembali bermain dengan focus dan
konsentrasi yang prima. Pressing dari skuad asuhan Andri Irawan ini pun membuat
Iran kesulitan menembus gawang Yos Adi.
Indonesia
bahkan mampu mencetak gol balasan lewat Andri Kustiawan, pada menit ke-30.
Namun, ini menjadi satu-satunya gol bagi Indonesia. Dua menit jelang
berakhirnya pertandingan, Iran kembali membobol gawang Indonesia lewat Vahid
Shafiei, sekaligus menutup pertandingan dengan skor 5-1.
“Sebelumnya
kita sudah tahu akan menang dan para pemain bermain 110 persen. Indonesia
bekerja sangat keras dalam laga ini dan menulitkan kami. Ini hal yang bagus
untuk futsal Asia di mana semua tim menunjukkan perkembangan,” ungkap Candela,
usai pertandingan.
Di
sisi lain, Andri Irawan tetap memberikan apresiasi lebih pada penampilan anak
asuhnya. Sebelum laga, Andri meminta anak asuhnya berjuang hingga akhir, dan
mampu ditunjukkan dengan sangat baik.
“Kita
tetap berjuang hingga akhir pertandingan. Ini pertandingan yang positif untuk
kami, dan kami memberikan perlawanan yang keras kepada Iran. Sayang, kita hanya
kalah karena kehilangan konsentrasi di akhir babak pertama dan kedua, serta beberapa
peluang kita yang gagal diselesaikan menjadi gol,” ungkap Andri.
Hasil
ini memperpanjang catatan kekalahan dari Iran. Sejak 2004, Indonesia sudah
bertemu 6 kali (termasuk laga hari ini), dengan Iran, semuanya berujung dengan
kekalahan. Pada tahun 2004, Indonesia kalah 3-13, tahun 2006 (1-20), 2007
(0-7), 2008 (1-13), 2012 (1-4) dan 2014 (1-5).
Indonesia
akan kembali bertanding dalam laga lanjutan Grup B, pada Jumat (2/5) menghadapi
Australia, di tempat yang sama.
No comments:
Post a Comment